rs1

Info Balap Liar Jakarta

Info Balap Liar Jakarta
WE ARE DRAGSTER NOT GANGSTER)......Pemesanan jaket I B L J di nomer : 0896 7696 5222 (rendy)......Perkopling Racing JFK mencari distributor Luar daerah Hub:089670261768 pin : 24d2d8c7......Pemasangan Iklan Hub: Email infobalapliarjakarta@yahoo.com......WE ARE DRAGSTER NOT GANGSTER

Hasil rsce 5 oktober 2015 Ninja (Tekno Tuner) Vs Nova Dash (D2M) Win : Ninja Tekno Tuner

Senin, 31 Oktober 2011

Spec motor standar bawaan pabrik yg sangat di inginkan para mekanik

Hingga saat ini dari semua brand motor yg ada di indonesia khususnya motor bebek, banyak yg memiliki kekurangan untuk dikorek,seperti linier yg kecil,baut 4 yg sempit,struk yg pendek,kruk as yg kecil dan banayak lagi deh,andai saja pihak pabrikan mengetahui keinginan para mekanik untuk lebih leluasa menciptakan motor kenceng ...wow pasti bakal jadi motor incaran banyak orang tuhhh....khususnya penikmat kecepatan....kira2 permintaan ini masuk akal ga ya?????...hehehe...memang sejauh ini ada beberapa motor yg mendekati kriteria tadi.. seperti mio,jupe & vega...tapi tetep  masih butuh banyak rubahan...

ini lo spec motor  standar pabrik yg sangat di idam2kan para mekanik

1. boring tebel ,kalo bisa ukuran linier luar sampe 80...hahaha
2.long strouk...-+ 66 aja deh

 3. kruk as Segede gaban..kaya ini..ni..




4. baut tanem lebar....masuk seher  sampe 76...mampuss dah....(meledak2 tu motor...)

5. kopling per 6.....(bengkak2 dah tu jari)
6. CDI no limit

coba enam komponen ini aja yg di perhatiin sama motor pabrikan...mmmmmm...ngoprek motor jadi lebih hemat....dah gitu mekanik bisa lebih jauh lagi berekspresi....woyyyy...HONDA, SUZUKI, YAMAHA KAWASAKI....BIKININ DONGGGGG.......weleh...weleh..Ngarepppppp.....

sumber : curhat para mekanik....

Nb : (bahan belum sempurna mohon kritik dan saran)







Suzuki Satria F-150 2007 ngebantai RX-King Korekan

Modifikasi Suzuki Satria F-150 2007

Suzuki Satria F-150 2007, RX-King Korekan Sih Lewat..!!

Kapasitas silinder Satria F-150 milik Davin Indrawan ini sudah bengkak sampai 250 cc. Pantas jika Yamaha RX-King korekan abis ditekuk di arena adu kebut malam Kemayoran beberapa waktu lalu. Konon menang 8 rebu.

Lumayan alot dan ribet ketika mau bedah motor korekan Alex alias Belex Oxs dari B2X di Jl. Semanan Raya No. 2, Jakarta Barat ini. Minta ampun negonya. Akhirnya mesin dibongkar juga.

Dapur pacu aplikasi piston diameter 70 mm. Konon katanya meggunakan piston milik Yamaha Scorpio. Sepertinya agar jalur oli tidak bocor, solusinya menggunakan blok milik Suzuki Raider dibarengi dengan ganti boring.

Motor yang digeber Denny Tongkol ini juga naik stroke. dari hasil pengukuran piston mendem 1,5 mm dan turun ke TMB hanya 62 mm. Stroke hasil pengukuran jadi 62-1,5 = 60,5 mm.

Dari sini kapasitas silinder bisa diukur. Dengan diameter piston atau seher 70 mm, volume silinder jadi 232,7 cc. Namun menurut Belex sih total stroke 64 mm. Jika Belex bener, kapasitas silinder bisa dihitung tepat. Seher 70 mm dan stroke 64 mm, maka volume silinder versi Belex yaitu 246,2 cc. Digenapkan 250cc.

Dua versi kapasitas silinder ini memang bikin bingung. Namun bisa dilihat blok diganjal aluminium 9 mm dan ditambah tiga paking kertas. Dengan aplikasi setang seher milik Yamaha RX-Z.

Namun untuk terapkan setang RX-Z kudu main bos. Kata Belex, lubang pen di setang seher RX-Z setelah dipasangi laher bambu jadinya 15 mm. Sedangkan pen piston milik Scorpio 16 mm. “Solusinya kudu dipasang bos di piston,” jelas Belex yang berencana mau tarung lawan Yamaha Mio korekan Biker Zone itu.

Untuk main di trek panjang, rasio kompresi bermain di 11,3 : 1. Dibarengin dengan penggunaan karburator Keihin PE 28. Namun karena kapasitas silinder sudah gede, lubang venturi kudu dibesarkan. Kini jadi 30,5 mm.

Spuyer yang digunakan yaitu pilot-jet 60 dan main-jet 140. Dengan dipadukan sproket depan 15 dan belakang 38. Untuk turun di trek 500 meter.

Namun sayang, Belex dan Davin sang pemilik Satria F-150 dari perumahan Poris Paradise BB7, Tangerang ini, tidak mau bilang rasionya.

Termasuk durasi buka tutup klep juga ogah dibilang seara rinci. “Namanya juga motor balap liar speknya tidak mau diketahui lawan,” argumen Johan Juniarta, kakak Davin.
Klep 26/23

Kapasitas silinder yang sudah gede musti diimbangi laju gas bakar yang lebih gede juga. Untuk itu kudu terapkan klep payung lebar. Oleh Belex dipasangi klep isap 26 dan buang 23. Kalau kata Belex sih pakai kepunyaan Suzuki Thunder.

Menurut Belex, korekannya menganut ajas murah. Seperti pston atau seher yang pakai kepunyaan Scorpio bukan asli pabrik. Tapi, menggunakan merek yang banyak dipakai di jalanan. Yaitu piston buatan NPP satu set ring buatan NPR.

Selain itu, untuk penggunaan kampas dan per kopling juga masih pakai buatan wong dewek. “Mengaplikasi keluaran RMG,” jelas Ketu, bobotoh atau suporter Satria F-150 buah tangan Belex itu. (motorplus-online.com)

Ni link videonya bro :
http://www.youtube.com/watch?v=7bPb5tbESA8

Kamis, 27 Oktober 2011

Head MX & V-ixion buatan BRT

Head BRT Untuk Jupiter MX dan V-Ixion, Sudah Klep Lebar


Material klep setara katup Sonic
Untuk meningkatkan power mesin, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan klep lebar. Karena klep lebar mampu meningkatkan efisiensi volumetris menjadi lebih besar.

Seperti head yang disiapkan untuk Yamaha Jupiter MX 135 LC dan V-xion yang sudah diluncurkan Bintang Racing Team (BRT). Sudah menggunakan klep in 21,9mm dan ex 19mm. Standarnya, in 19mm dan ex 17mm.

“Berdasarkan pengukuran flowbench 127 cfm, standarnya hanya 100 cfm. Sedangkan volume total grafik flowbench asalnya 600 cfm jadi 880 cfm,” sebut Tomy Huang dari BRT.

Normalnya dibanderol Rp 2,5 juta, namun harga promosi sampai akhir November dipatok Rp 1,5 juta. Lengkap berikut klep bermaterial setara klep Sonic. Serta pemasangan sitting klep sistem cryogenic atau pendinginan. Lebih lengkap silakan ke Jl. Mayor Oking, Cibinong, Bogor. HP 0811-913-226.   (www.motorplus-online.com) 

Pencipta Supra tembaga Yan's mocin from tangerang

Bengkel Spesialis

Yans Mochin Spesialis Korek Mesin, Sering Eksperimen


Lebih beken di jejaring sosial Facebook
Nama Yan’s Mochin
sudah pasti ada hubungan dengan motor China. Karena bengkel ini memang spesialis motor China yang kalau di MOTOR Plus disebut mona. Kini sudah banyak modifikasi ekstrem motor Jepang. Namun banyak yang kenal nama bengkel tapi tidak tahu. Wajar jika banyak yang bertanya-tanya.

Contoh nyata di jejaring social Facebook, profil Yan’s Mochin sering jadi bahan pembicaraan hangat. Apalagi bengkel ini kerap mengupload foto motor modif yang terbilang sangat inovatif. Bahkan MOTOR Plus pernah datang langsung untuk meliput Yamaha Jupiter-Z head Karisma.




“Saya memang suka eksperimen. Rata-rata pernah coba kambinasi berbagai merek. Selain ubah mesin Jupiter-Z head Karisma, juga pernah bikin mesin motor Honda GL100 pakai kepala silinder Yamaha V-ixion. Dan semua ubahan itu bisa dipakai jalan normal,” ungkap Yana yang biasa disapa Yan’s ini.

Selain sering eksperimen, Yan’s lebih fokus bikin mesin motor balap liar juga resmi. Konsumennya bukan cuma dari Tangerang, Jakarta dan Bogor, tapi juga dari Kalimantan Selatan, Papua, Kendari, NAD bahkan pernah kirim mesin ke Malaysia.

“Cuma repotnya agak susah kalau mau datang langsung ke bengkel. Tempatnya terpencil, makanya saya jemput kalau mau datang dan konfirmasi via telepon sebelumnya. Tapi, kebanyakan lewat kirim barang enggak ada masalah, tuh,” ujar pengagum Albret Einstain ini.

Kepercayaan memang sulit dijaga.  (motorplus-online.com)

YAN’S MOCIN
Jl. Salimah, Ds. Sukamanah, Jambe, Tangerang. 

Berita Terkait :
Semoga Terinspirasi


Gabung juga di grup facebook I B L J komunitas Drag Bike Indonesia

Minggu, 23 Oktober 2011

Yamaha Byson 2010 Up Grade 225 cc

Yamaha Byson 2010 Up Grade 225 cc
Info balap liar jakarta- Bore-up Yamaha Byson sampai 200 cc sudah biasa, banyak yang bikin. Makanya Putu Putra Sadana, SIK, MHum, MM, ingin yang luar biasa, hingga 225 cc! Wuih mantap banget Bos. Pria yang menjabat sebagai Komisaris Polisi (Kompol) di Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri ini memang selalu ingin tampil beda dari yang lain.

Seperti apa ubahan terbaru di motor milik pria yang biasa disapa Bang Putu  yang juga tergabung dalam Byonic (Byson Yamaha Owner Indonesia Club) ini? Oh iya bore-up yang diserahkan pada Romi Rozet dari bengkel Nesco di Jl. H. Asmawi No. 65, Beji, Depok, Jabar.
“Pakai piston Yamaha Scorpio,” terang Abi Redblack, nama tenar Romi. Yang sudah-sudah hanya pakai piston Honda Tiger (63,5 mm). Jika dihitung pakai rumus volume, maka dengan piston 70 mm (standar Scorpio) dan stroke standar (57,9 mm), diperoleh angka 222,7 cc atau dibulatkan 225 cc.

Nah, menancapkan piston yang lebih besar 12 mm dari standarnya Byson (58 mm) tentu tak mudah. Langkah pertama boring standar dilepas, ganti lebih besar dengan yang berdiameter luar 74 mm, asumsinya saat piston terpasang tebal boring masih sisa 2 mm, artinya masih kuat untuk harian maupun turing. Mulut crank case tak mengalami ubahan, karena memang sudah besar.

Selanjutnya agar piston bisa bergerak naik-turun di silinder secara aman, bibir atas dipapas 2,5 mm dan sekalian dibikin jenong. Karena saat dibandingkan dengan dipasang pen pistonnya, bawaan Byson lebih tinggi 2,5 mm. Kalau dibiarkan, tentu bakal mentok cylinder head.

Selanjutnya bagian pantat piston dipapas rata, agar tak membentur kruk as saat di TMB. Keuntungan dari pemapasan tersebut, bobot piston jadi berkurang. Sehingga putaran mesin bisa lebih enteng.

Bagian piston belum usai. Lantaran beda ukuran pen (Byson 15 mm, Scorpio 16 mm), maka mesti diakali dengan teknik ngebos. Gabungan antara pen Byson dan Scorpio, “Semua pakai part asli biar kuat,” lanjut pria yang di Nesco menjabat sebagai kepala bengkel ini.

Caranya, mula-mula pen Byson dibubut bagian luarnya sebanyak 0,5 mm. Sehingga membuat diameter luarnya menciut jadi 14 mm. Lalu pada pen Scorpio dibubut bagian dalamnya sehingga menyisakan ketebalan 1 mm. "Gak boleh kurang dari 1 mm, karena rawan pecah," tambah  Romi. Selanjutnya, tinggal masukkan deh pen piston Byson ke dalam pen piston Scorpio yang sudah ditipisin jadi 1 mm tadi.
   
Pekerjaan berikutnya terkonsentrasi pada cylinder head. Squish dibubut sesuai diameter piston. Sudutnya dibikin jadi 10ยบ. Kemudian klep dibesarkan jadi 31 dan 25 mm. “Pakai klep EE,” sambar mekanik yang jadi anggota SRC (Scorpio Rider Community).

Namun biar gak tabrakan saat overlap, seating klep mesti dibikin lebih mendam. Asyiknya, "Tak perlu ubah sudut klep saat pakai klep lebar itu. Karena konstruksi dudukan klep Byson model silang mirip Honda Karisma," jelasnya.

Trus, pasokan bensin dan udara yang masuk ke ruang bakar dibuat makin melimpah dengan kuncian pada olahan kem. Lift dibikin tinggi. Di mana standarnya hanya 6,1 mm, setelah pucuk kem ditambal lalu dibubut ulang,  kini klep mampu terangkat sampai 7,5 mm. Walah.. jadi tinggi banget ya. Sedang per klep Abi masih percaya pada bawaan pabrik.

Gimana dengan pengabut bahan bakarnya? Kalau dilihat sekilas sih, sepertinya standar masih model vakum. Eits.. jangan salah, ternyata sudah ganti milik Scorpio. Pemasangan plek di intake manifold standar, lalu corong karbu diberi semacam pengarah agar pengabutan lebih baik. Wuih.. Pertamax Plus mengalir deras dong!

Giliran komponen pelepas gas buang dipasrahkan pada silencer Jelkevic berbahan karbon. Lehernya tentu saja custom dari bahan stainless steel, karena khusus Byson belum ada. Suaranya yang keluar terdengar cukup lembut lo. Brum-brum...!

Terakhir pengatur pengapian dipercayakan CDI programmable bikinan Cheetah Power (CP), yang bisa diatur dalam 2 pilihan map."Tinggal pilih mana yang paling enak," tandas mekanik berbadan irit ini. Maksudnya disediakan dua versi, mau pilih enak untuk harian atau turing.

Mantap!
Perbesar Kaki-Kaki

Tak hanya performa yang di-upgrade oleh Bang Putu, bodi dan kaki-kaki pun mengalami ubahan. Pertama kaki-kaki diperkekar, swing arm standar digusur limbah Suzuki GSX-750 yang memang terlihat lebih macho. Nah di tengahnya bertengger pelek lokal dengan lebar 4,5 inci, 1 inci lebih lebar dibanding standar.

Selanjutnya pengereman di-upgrade jadi cakram, piringan andalkan Zox yang bibirnya bergelombang, kaliper cukup Nissin. Untuk depan pelek pun lebih lebar (3 inci), cakramnya juga model bergelombang bikinan Zox. Makin mantap dengan kaliper 4 piston dari Brembo.

Gimana dengan bodi? Sektor belakang dirombak ala buntut Ninja 250R, pipih dan lebar dan jadi double seater. Lanjut ke depan, shroud-nya didesain ulang mirip milik V-Ixion. Hanya saja lebih panjang ke bawah. Untuk air scoop modelnya bersusun. “Gabungan dari beberapa desain, disatukan cari yang serasi,” papar Bang Putu.

Finishing keseluruhan dicat kuning, dan diberi stiker kombinasi hitam dan karbon di sepatbor depan, sayap dan tangki. Pengerjaan bagian ini diserahkan pada Evnu Prastowo, dari Thole Motor di Kemayoran, Jakpus.

 

Hitung Bore Up dan Diameter Klep

Hitung Bore Up dan Diameter Klep
Info balap liar jakarta- Mungkin masih banyak  yang belum tau soal rumus-rumus dalam meng-up grade performa mesin skutik yang rata-rata jenis 4-Tak. Misal rumus menghitung volume silinder ketika melakukan bore-up dan sebagainya.

Padahal dari penggantian diameter piston tersebut, ada lagi rumus buat ngoprek komponen mesin lainnya bila ingin performanya lebih ajip.

Oke, kita mulai cara menghitung volume silinder. Masih ingat gak pelajaran matematikan di sekolah mengenai cara menghitung volume sebuah tabung silindris? Nah, sama deh dengan rumus menghitung kapasitas mesin 4-Tak.

Yakni V (dalam cm³ atau cc) = (1/4 x ? x D² x T) : 1.000. Di mana V adalah volume silinder, ? : bilangan konstanta yang nilainya 3,14, D : diameter piston dan T : langkah piston (stroke). Nah, dengan rumus ini, sobat sekalian bisa menentukan pembesaran kapasitas yang dikehendaki.

Misal di Yamaha Mio. Skutik ini mengusung diameter piston standar 50,0 mm. Sementara stroke-nya 57,9 mm. Berarti bila dimasukkan dalam rumus tadi, D = 50 mm dan T = 57,9 mm. V = 1/4 x 3,14 x (0,5)² x 0,579, hasilnya V = 113,6 cc. Itu kapasitas murninya, dibulatkan jadi 115 cc.

Trus, misal kita ingin dongkrak kapasitas silindernya jadi 150 cc atau yang mendekati, mesti pakai piston diameter berapa? Yuk, kita kalkulasi lagi. Tinggal mainkan saja angka untuk D.

Coba deh kalo kita pakai piston berdiamter 57 mm. Jika dimasukkan dalam rumus menghitung volume silinder mesin 4-Tak tadi, maka hasilnya akan didapat V = 147,67 cc. Mendekati 150 cc kan? Sementara kalau pakai piston 58 mm, hasilnya V = 152,9 cc. 

Nah, menurut Andhika Bintang Budaya atau yang di kancah balap motor nasional sering dipanggil Om Gandoz, diamater piston bisa lo dipakai untuk menentukan diameter klep yang ideal. Misal setelah mesin di-bore up, klepnya mau ikut digedein biar dapat efisiensi volumetrik yang optimal.

“Banyak yang suka salah kaprah dalam mengaplikasi klep gede. Sebab kalau diameter klep yang digunakan terlalu lebar, akan mengakibatkan velocity-nya (kecepatan aliran campuran bahan bakar) jadi terlalu rendah. Efeknya asupan gas jadi kurang maksimal,” terang salah satu tunner road race papan atas ini.

Lantas bagaimana rumus menentukan diameter klep yang ideal? Kata Om Gandoz, untuk diameter klep in adalah maksimal 50% dari diameter piston yang digunakan. Misal kalau pakai piston 58 mm, 58 x 50/100 = 29. Artinya maksimal pakai klep berdiameter 29 mm. “Itu batas maksimalnya, boleh-boleh saja pakai di bawah itu. Misal 28 mm,” tambahnya.

Sementara untuk klep out, patokan maksimumnya sekitar 85% dari diameter klep in. Ambil contoh kalau diameter klep in-nya pakai 28 mm, maka klep out-nya = 28 mm x 85 / 100 = 23,8 mm. Tapi karena untuk mendapatkan klep ukuran 23,8 mm itu susah, kata Om Gandoz pilih saja mendekati, misal pakai 23 mm.

“Jangan ambil yang lebih gede trus dibubut. Karena kalau klep sudah dibubut, kekuatannya akan berkurang lantaran lapisan hardener-nya terkikis. Efeknya, klep bakal mudah bengkok atau cepat menghantarkan panas ke seating klep yang menyebakan pemuaian tinggi,” wantinya.

Sampai di sini dah mengerti? semoga bermanfaat...

Sabtu, 22 Oktober 2011

KARBURATOR


KARBURATOR PE

“Karburator yang mampu memuaskan keinginan jutaan orang “
Alias karbu sejuta umat, disukai banyak orang karena fiturnya :
  • Ukuran venturi bebas memilih mulai dari 20mm ada, ampe segede gajah 38mm ada. Yang asli SUDCO bisa kalian liat tuh setelan gas (stasioner) warna item kecil. Jadi yang biasa kalian pake warna kuning itu adalah punya NSR SP, alias bukan SUDCO punya, bukan PE no.1 nya.
  • SKEP bulat berlapis Chromium
  • Performa tinggi dengan harga ekonomis
Bagi penyuka kecepatan, cocok untukharian maupun balap drag motor bebek 105-125cc maupun kelas skutik bore up hingga 200 cc karena kemampuannya untuk direamer menjadi 31mm.
—————————————————————————————————————————————–

PJ Carburetors


“Karburator terbaik untuk motor 2 TAK”
PJ karburator sudah terbukti kemampuannya karena skep model oval yang unik ini. Memiliki kemampuan untuk membuat mesin memiliki respon jauh lebih cepat daripada karburator standard ber-skep bundar. Keuntungannya adalah akselerasi lebih cepat dan peningkatan performa mesin.
PJ Features
  • Oval skep dilapisi chrome licin untuk respon gas terbaik
  • Ukuran skpe lebar untuk menambah tenaga dan meningkatkan aliran udara pada RPM bawah ke tengah.
  • Mudah untuk setting basah dan mengontrol kecepatan
  • Kemudahan spare part dan ukuran jet
  • Model sangat popular
PJ Oval 34mm slide ini sangat cocok untuk ATV & Motocross. Karburator ini banyak di aplikasi bikers CBR 150cc dan lainnya.
—————————————————————————————————————————————–

PWK General: PWK Carburetors


“Menghasilkan tenaga tanpa kompromi”

Dunia motorcross kenal PWK. Karburator KEIHIN satu ini sangat dominan pada mesin motorcross, karena kehebatan performa mereka beradaptasi dengan banyak merk mesin pabrikan. Inilah Performa superior karburator KEIHIN.
PWK Features
  • Skep SEMI FLAT (D) dengan lapisan Chrome untuk respon sempurna dan flow lebih besar pada RPM tinggi
  • Ukuran mulut karburator yang lebih besar untuk maksimalisasi tenaga.
  • Kemudahan setingan karburator.
  • Quad Vents: Mengurangi tenaga drop saat udara melewati venturi
  • PWK Air Strikers: Mengarahkan udara langsung menuju nosel utama untuk membangkitkan sinyal dan respon gas
keihin sudco PWK ini khususnya yang ukuran venturi  28 telah banyak di gunakan oleh team road race motor balap indonesia  untuk kelas MP1 & MP2

MERANCANG MESIN BALAP




Ini hanya rumusan yg sederhana,sekedar catatan yg sering dipakai mekanik untk merancang mesin balap kamu.

Tentukan berapa cc mesin yg ingin kamu buat. Kemudian catat,berapa diameter piston yg kamu pakai. Disini baru kita tentukan,berapa diameter payung klep,berapa besar lobang venturi karburator,berapa lift cam,berapa diameter pipa gas buang yg akan kita pakai. Perhatikan data ini : kita ambil ukuran dari diameter piston. Dari diameter piston kita akan tentukan ukuran diameter klep in = 50% diameter piston,klep ex = 80% diameter klep in,port in = 82 % dimeter klep in,port ex = 100% diameter klep ex,dgn jarak piston mendem dari bibir silinder = Dx0.013. Lalu berapa panjang pipa knalpot dan diameter pipanya? Rumus 1 L=850xET/max rpm-3. Rumus 2 D=sqrt(cc((L+3)X25))X2.1 . Urusan noken as ternyata jg tak lepas dari perhitungan diameter payung klep,lalu berapa tinggi bukaan yg ideal? adalah Dx0.35. Tak lupa ukuran venturi karburator terpengaruh jg dari besar diameter payung klep, D=dx0.85. Semoga bermanfaat,dan jgn lupa pesan knalpot special order ya bro........

Sabtu, 15 Oktober 2011

PERBANDINGAN GIGI RASIO


YAMAHA TZ – 125 R,YAMAHA YZ –
125
1. 15 – 30 = 1. 13 – 32=30.5 % -- 27. %
2. 21 – 31 = 2. 14 – 26=20.5 % --
18.8 %
3. 23 – 28 = 3. 16 – 24=12.9% --12.9 %
4. 27 – 27 = 4. 20 – 25=9.1 % -- 9.1 %
5. 23 – 23 = 5. 19 – 21=7.7 % -- 7.4 %
6. 27 – 25 = 6. 20 – 20

RX – KING (5 PERCEPATAN)
1 2 – 34 =
1. 13 – 32 =36 %-- 30.7%
2. 16 – 30=
2. 17 –29= 24.5%-- 22.9 %
3. 19 – 26 =
3. 19 – 25 =20.3 %--17.1 %
4. 22 – 24 =
4. 22 – 24 =16.0 %--12.3 %
5. 24 – 22 =
5. 23 – 22 =

YAMAHA RX – Z
1 2 – 34 =
1. 15 – 31=
1. 15 – 32=1. 14 – 32
2. 16 – 29 =2. 18 – 28=
2. 18 – 28=2. 17 – 27 =
3. 19 – 24=3. 19 – 24=3. 19 – 24 =
4. 20 – 22=4. 20 – 22 =
5. 23 – 23 =
6. 24 – 22 = 6. 26 – 24=6. 27 – 25

KAWASAKI NINJA (6 PERCEPATAN)
1 0 – 27=1. 10 – 24 =
--------- 36.8 %
2. 17 – 29 = 2. 18
– 29 =
-------- 23.8 %
3. 20 – 26 = 3. 20
– 25 =
-------- 16.1 %
4. 22 – 24 = 4. 22
– 23 =
-------- 12.7 %
5. 21 – 20 = 5. 21
– 20 =
--------- 9.3 %
6. 22 – 19 = 6. 21
– 19

GIGI RASIO SATRIA F (1:13/31)
(2:24/T) (3:25/T) (4:STD) (5:22/T) (6:21/T)



Yamaha Jupiter/Vega
Spoiler for :


#drag race big bore edition < 170 cc.
1st gear 14-35

2nd gear 16-28

3rd gear 21-29

4th gear 20-22

#drag race big bore edition > 170 cc
1st gear 13-30

2nd gear 17-27

3rd gear 19-24

4th gear 21-22


#road race
1st gear 13-36

2nd gear 16-29

3rd gear 21-29

4th gear 23-26/20-22



Yamaha F1ZR
Spoiler for :



#standar engine without special ignition kit
1st gear 13-36

2nd gear 17-28

3rd gear 20-24

4th gear 22-23


#tuneup engine with special racing kit ignitions
1st gear 14-30

2nd gear 18-27

3rd gear 20-24

4th gear 22-12



Yamaha RX King
Spoiler for :



1st gear 13-32 / 14-32

2nd gear 16-29 / 17-29

3rd gear 19-25

4th gear 22-23

5th gear 23-22



Kawasaki Ninja 150 R/RR
Spoiler for :



1st gear 15-32 or special for racing kit rotor 16-32

2nd gear 18-29 or 17-28



Suzuki Satria 120R
Spoiler for :



5th gear 20-19

6th gear 21-18



Suzuki Satria 150F
Spoiler for :



#road race
1st gear 13-32

2nd gear 16-26

3rd gear 19-25

4th gear 21-23

5th gear 23-22

6th gear 25-23

# drag race 201/402 m
1st gear 13-31

2nd gear 14-24

3rd gear 19-25

4th gear 21-23

5th gear 23-22

6th gear 25-21

Rumus velocity

:VELOCITY - GAS SPEED:.

Formula Desain Motor Balap
Desain Motor Balap
 Ini adalah rumus yang kita pakai sebagai dasar pengembangan seting mesin balap motor 4 Tak. Keselarasan dalam pemilihan spek modifikasi akan menentukan karakter tenaga mesin dan potensi yang mampu dilahirkan. Dengan spesifikasi ini motor lebih mampu untuk mengeluarkan tenaga di RPM atas. Namun modifikasi tidak hanya terhenti sampai disini, karena mesin 4 tak memiliki banyak komponen dan variable yang dapat dikorek lebih dalam untuk dikembangkan.
Prinsip dasar motor bakar adalah adanya kompresi, bahan-bakar, serta pengapian yang baik maka mesin motor dapat bekerja dengan baik. Nah, tantangan dalam balap adalah bagaimana meng-optimalkan kinerja mesin dalam menghasilkan kompresi, adanya bahan-bakar yang pas dan jalur aliran bahan-bakar dengan udara mampu bekerja dinamis, dan kepastian adanya penyalaan pengapian dalam timing yang tepat maka dapat dipastikan tenaga mampu lebih dioptimalkan.
Perhitungan penting kala kita melakukan ubahan saluran porting adalah kecepatan udara atau seringkali di-istilahkan dengan Velocities, ini merupakan hitungan Gas Speed yang menentukan homogenitas campuran Udara – Bahan Bakar pada saluran porting. Serta desain porting yang baik tentu haruslah memenuhi persyaratan tertentu sehingga aliran udara akan bergerak memutar dalam saluran porting.
Velocity
Rumus Velocity Porting

CERMATI RUMUS-RUMUS DASAR


Isi Sinder  =  0.785xD^2xT
                                             Isi ruang bakar + Isi silinder
Perbandingan Kompresi  =    __________________________        
                                               
                                                        Isi silinder
                                          


Dari rumus di wikipedia (tanpa piston volume) :



b = cylinder bore (diameter)
s = piston stroke length
Vc = volume of the combustion chamber (including head gasket). This is the minimum volume of the space into which the fuel and air is compressed, prior to ignition. Because of the complex shape of this space, it usually is measured directly rather than calculated.

Dengan piston Volume
CR=(Vc+(D-PV))/Vc-PV

CR = Compression Ratio
Vc = volume of the combustion chamber (including head gasket).
D = Displacement.
PV = Piston Volume

Kenapa ada piston Volume? Karena jika aplikasi Flat top piston maka gak ada masalah, namun jika masang piston cekung atau cembung (jenong) maka Volume silinder atau displacement tentu berubah karena dikurangi/ ditambahi oleh cekungan dan cembungan piston crown..

Ato rumus simpelnya..


Volume Silinder + Volume Ruang bakar (termasuk ketebalan gasket) / Volume Ruang bakar..

Misal Scorpio saya..
Displacement (Volume silinder) = 223 cc
Volume Chamber (ruang bakar) = 22.069 cc
Volume Gasket (tebal 1.1mm) = 4.231 cc
Piston Volume = 0 cc (Flat, gak dihitung)

Maka rasio kompresinya adalah :
223 + (22.069+4.231) / (22.069+4.231)
223 + 26.3 / 26.3
249.3 / 26.3
= 9.47 dibulatkan jadi 9.5 : 1

Sesuai spek di brosur..
Rumus diatas adalah apa yg dinamakan RASIO KOMPRESI STATIS.. 





Bos-bos pasti dah tahu cara ngitung Volume silinder atau displacement kan?

Rumusnya,
3.14 X Bore X Bore X Stroke / 4000

Misal scorpio saya lagi..
Bore = 70 mm
Stroke = 58 mm

Jadi, 3.14 X 70 X 70 X 58 / 4, ketemunya 223 cc tadi..

Tetapi, pernah baca kurva Cam, seperti ini?


Ato punya Kharisma di bawah ini?
Klep masuk buka 2° sebelum TMA, nutup 25° sesudah TMB
Klep buang buka 34° sebelum TMB, nutup 0° sesudah TMA

Ato Kawasaki athlete ini..
Inlet :
Buka : 20⁰ sebelum TMA
Tutup : 60⁰ setelah TMB
Durasi : 260⁰
Exhaust :
Buka : 55⁰ sebelum TMA
Tutup : 25⁰ setelah TMB
Durasi : 260⁰

Yang saya BOLD adalah inlet nutup (intake closing).. SELALU menutup setelah TMB..
Padahal, rumus volume silnder, menggunakan Stroke (180 derajat crack setelah TMA, 0 derajat TMB) yg full.. alias dalam scorpio saya 58 mm..
Dimana saat itu, KLEP HISAP MASIH MEMBUKA.. bagaimana piston mengkompresi jika klep hisap masih membuka??





Nah, karena saya blom tahu (blom punya datanya) kapan klep hisap scorpio menutup.. Saya trus mencoba mbongkar mesin tepat setelah klep hisap menutup.. jadi posisi piston di silinder seberapa.. (diukur dengan dial gauge, blom punya busur derajat) lalu ane ukur pake sigmat.. Berapa Stroke YANG SISA, setelah klep hisap menutup.. supaya bisa dicari Rasio Kompresi Efektifnya..

Disebut Efektif karena baru saat itu Piston benar-benar meng kompresi..
Disebut juga Rasio Kompresi DINAMIS

Ketemu STROKE setelah klep hisap menutup adalah 25.4mm!! (Hampir setengah stroke)

Volume efektif jadinya (saat kompresi)
3.14 X 70 X 70 X 25.4 / 4 = 97.576cc

Rasio Kompresi efektif (Volume silinder + Volume chamber dibagi volume chamber) =
98cc + 26.3cc / 26.3cc = 4.73

Ketemu kan Rasio Kompresi efektifnya? CUMAN 4.7 : 1


NB : sebenarnya ada rumus Rasio Kompresi Dinamis, tapi harus punya data selain inlet nutup juga panjang setang piston (con rod), ini rumusnya..

Rc = {Vrb + [R + L - (R x cos q) - (L x sin (arc cos (R x L x sin q)))]}/Vrb

Vrb = Volume ruang bakar
R = stroke/2
L = panjang ConRod
q = 180 - (klep in nutup)

Cara diatas (Rasio Kompresi DINAMIS), adalah cara yang sama dengan pengukuran Rasio kompresi pada mesin 2 Tak..

Ingat, 2 Tak intake nya adalah berupa lubang di dinding silinder..

Nah pada mesin pabrikan Jepang, mereka mengukur rasio kompresi menggunakan stroke saat piston telah melewati lubang intake..


Jika Ninja, RX King kompresi nya berkisar 6-7 :1.. sepertinya tergolong kecil.. tapi yang pasti lebih besar dari Scorpio saya!! ato Kawasaki athlete misalnya..

Nah pernah denger Aprillia 2 Tak baik 125 / 250cc kompresinya 11-12 : 1 ??
Wah tinggi banget dong? Ternyata tidak juga, karena pabrikan Eropa menggunakan standar pengukuran yang berbeda dari pabrikan jepang..
Mereka (pabrikanotomotif eropa) menggukur rasio kompresi saat piston di TMB (full stroke)



Jadi 11 : 1 nya Aprillia blom tentu lebih tinggi dari 6.7 : 1 nya Kawasaki Ninja..

Yang pasti kompresi 2 tak blom tentu lebih kecil dibanding kompresi mesin 4 tak..

MEMAHAMI SIKLUS BUKA TUTUP CAM/NOKEN AS/AS KLEP


EFEK DARI MERUBAH DERAJAT BUKA-TUTUP NOKEN AS DAN JARAK LSA Tabel dibawah ini sebagai ilustrasi bagamana variasi dapat dilakukan dalam menyeting LSA dan waktu buka-tutup klep akan memberi efek terhadap sifat mesin sebagai reaksi terhadap pemasangan noken as.
EFFECT DARI MENGGESER POSISI NOKEN AS
PEMAJUAN TIMING CAM
PEMUNDURAN TIMING CAM
Memulai proses hisap lebih cepat
Menahan proses hisap berakhir lebih lambat
Klep Inlet membuka lebih cepat
Tetap membuka klep inlet
Menambah torsi pada putaran bawah
Menambah lebih banyak tenaga RPM atas
Jarak klep in ke piston semakin dekat
Menambah jarak aman piston – Klep in
Menambah jarak klep buang ke piston Mengurangi Piston-Exhaust Valve Clearance
EFFECTS OF CHANGING LOBE SEPERATION ANGLE (LSA)
Tighten (smaller LSA number) Widen (larger LSA number)
Menggeser torsi ke RPM rendah
Mengembangkan torsi di RPM tinggi
Torsi maksimum meningkat Torsi maksimum menurun
Rentang tenaga sempit Rentang tenaga lebar
Tekanan dalam silinder meningkat Mengurangi Maximum Cylinder Pressure
Kemungkinan knocking tinggi Kemungkinan engine knock rendah
Meningkatkan tendangan balik kruk as
Mengurangi tendangan balik kruk as
Meningkatkan Kompresi efektif Menurunkan Effective Compression
Kevakuman saat stasioner berkurang
Stasioner nyaman
Kualitas stasioner buruk
Kualitas saat stasioner membaik
Overlaping meningkat
Overlaping kecil
Proses Kompresi dan usaha lebih lama
Saat klep menutup bersamaan lebih sedikit
CAMSHAFT GEOGRAPHY AND LOBE FUNCTION
1) Max Lift or Nose Lobe Separation Diagram
2) Flank
3) Opening Clearance Ramp
4) Closing Clearance Ramp
5) Base Circle
6) Exhaust Opening Timing Figure
7) Exhaust Closing Timing Figure
8)  Intake Opening Timing Figure
9) Intake Closing Timing Figure
10) Intake to Exhaust Lobe Separation


Contoh menghitung durasi noken as Yamaha Vega r :
Intake membuka 27 derajat sebelum TMA, menutup 53 derajat setelah TMB
Exhaust membuka 55 sebelum TMB, menutup 29 derajat setelah TMA
Mari kita hitung durasi, LC, LSA
durasi In = 27 + 180 + 53 = 260 derajat
durasi Ex = 55 + 180 + 29 = 264 derajat
Lobe center In = 260 / 2 – 27 = 103 derajat
Lobe center Ex = 264 / 2 – 29 = 103 derajat
LSA = 103 derajat

RUMUS BIKIN KNALPOT 4TAK


 

      EXHAUS VALVE OPEN DEGREE BEFORE                                             

Tuned  
R P M       

  50°  55°  60° 65° 70° 75°  80°   85°    90°
  8.000      21.5    21.9  22.5    23.0   23.6   24.1  24.6  25.2  25.8
  8.500      20.0     20.5 21.0    21.5   22.0   22.5   23.0 23.5   24.0
  9.000      18.7    19.2  19.6    20.1   20.6  21.1   21.5  22.0  22.5
  9.500      17.6    18.0  18.4    18.9    19.4 19,8   20,2   20.7   21.2
10.000     16.5     16.9   17.4   17.8     18.3 18.6   19.1   19.6  20.0
10.500    15.6      16.0   16.4   16.8    17.2  17.6   18.0   18.4   18.8
11.000    14.8     15.1    15.5   15.9    16.3  16.7   17.0  17.4  17.8
11.500     14.0    14.3    14.7   15.1    15.5  15.8   16.2  16.6  17.0
12.000     13.3    13.6    14.0    14.3   14.7  15.0   15.4  15.8  16.1

 

L = ( 850 x ET ) / MAX RPM – 3

L = panjang pipa knalpot yang akan dibuat
ET = Exhaust Timing, kapan klep buang mulai membuka sebelum TMB
MAX RPM = RPM yang dimau untuk mendapatkan puncak tenaga
Contoh :
 Mesin motor balap saya timing exhaust mulai membuka 80 derajat sebelum TMB , maka perhitungannya adalah
L = ( 850 x 260 ) / 10,000 – 3
L = 19.1 inches = 485 mm

Kemudian kita akan mementukan diameter pipa knalpot yang dibutuhkan =
D = sqrt ( CC / ((L + 3) x 25) ) x 2.1

D adalah diameter pipa yang diinginkan
CC adalah kapasitas silinder
L adalah panjang knalpot
Maka diameter pipa knalpot untuk motor saya adalah :
D = sqrt ( 171 / ((19.1 + 3 ) x 25) ) x 2.1
D = 29 mm
sqrt = 0.317 = 0.563

CONTOH LG :
L = ( 850 x ET ) / MAX RPM – 3

L = panjang pipa knalpot yang akan dibuat
ET = Exhaust Timing, kapan klep buang mulai membuka sebelum TMB
MAX RPM = RPM yang dimau untuk mendapatkan puncak tenaga

Skywave saya timing exhaust mulai membuka 60 derajat sebelum TMB , maka perhitungannya adalah
L = ( 850 x 240 (hasil dari 180+60) ) / 8,000 – 3
L = 22.5 = 485 mm

Kemudian kita akan mementukan diameter pipa knalpot yang dibutuhkan =
D = sqrt ( CC / ((L + 3) x 25) ) x 2.1

D adalah diameter pipa yang diinginkan
CC adalah kapasitas silinder
L adalah panjang knalpot

Maka diameter pipa knalpot untuk skywave saya adalah :
D = sqrt ( 202 / ((22.5 + 3 ) x 25) ) x 2.1


Pertama itung dulu 22.5 + 3 = 25.5

Kedua 25.5 x 25 = 637.5

Ketiga 202/637.5 = 0.317

Keempat SQRT 0.317 = 0.563

Kelima 0.563 x 2.1 = 1.182

Keenam 1.182 x 25.4 mm = 30 mm

selamat mencoba......

Selasa, 11 Oktober 2011

Rumus Rasio Kompresi

Rumus  Rasio Kompresi


Sering
bicara kompresi, tapi tidak tahu angkanya dari mana.  Itu sih sama aja bohong. Untuk tahu kompresi caranya gampang.

Tapi, kudu punya buret atau alat ukur cairan. Kalau susah mencarinya beli saja suntikan buat tinta printer.

Posisikan piston sedang top atau TMA (Titik Mati Atas). Kemudian celah piston dengan boring ditambal gemuk. Baru deh pasang kepala silindernya.

Posisikan mesin berdiri dan suntikkan oli sokbreker atau oli samping. Dari situ akan ketahuan berapa cc isi ruang bakarnya. Misalnya volume ruang bakar (Vrb) 10 cc.

Juga mesti tahu volume silinder. Misalnya volume silinder (Vs) hasil bore up 130 cc. Berarti rasio kompresi (Rk) yaitu:

             Vs + Vrb 

Rk =  --------------

                Vrb

          130 cc + 10 cc

Rk = -------------------  =  14

                  10 cc

Jadi, rasio kompresinya 14 : 1. Sangat tinggi sekali, biar rendah, jenongnya piston dikurangi lagi agar isi ruang bakar bisa gede.   (motorplus-online.com)

FU TSR Vs MX TEKNO TUNER Sentul 31 maret 2014

Ninja TPZ VS Ninja D2M 7 Maret 2014 Win : TPZ

MX Hawadis VS Nija 250 WIn : Ninja 250 Sentul 12 Juni 2013

Pengikut

Popular Posts